Jumat, 15 Juli 2011

MASALAH DIRI

Penulis adalah suku Karo. Suku Karo dikenal sangat lembut dan baik hati, namun sangat pendendam kalau marah. Penulis menghadapi masalah dalam pekerjaannya. Penulis bekerja untuk mematuhi segala perintah atasan (anggap saja namanya atasan A).




Namun di atas atasan, masih ada atasan yang lain (atasan B). Si A dan si B bekerjasama membentuk suatu perusahaan berbasis pengetahuan. Penulis bekerja di perusahaan itu. Namun, perusahaan itu belum dapat berkembang secara cepat, mengingat banyaknya saingan di daerah itu. Tekanan datang dari si A, untuk terus berusaha. Namun segala administrasi berurusan dengan si B. muncul tekanan dari si B, karena administrasi bermasalah. Ide si A, berbedan dengan si B. Jika si A dan B dijumpakan, maka mereka berdua menyalahkan si penulis. Padahal penulis hanyalah “babu” yang bekerja sesuai dengan perintah. Berbeda perintah dari si A dan B, kalau berjumpa perintahnya menjadi 1. terus kalau dikkerjakan si A minta 2 dan si B minta 3. kalau seperti ini, bagaimana hasil pekerjaan yang 1 ini. Benar-benar runyam permasahan ini.
Penulis teringat, burung-burung di udara di kasih makan oleh Tuhan. Setiap makluk hidup berhak makan kalau bekerja. Tapi mengapa kebanyakan manusia bekerja hanya untuk menyusahkan manusia yang lain? Bukankah kalau kita bekerja tanpa menyusahkan orang lain, kita juga bisa makan????
Manusia belajar untuk mencari kerja sesuai dengan ketenangan hati.
Manusia harus belajar untuk mengenal manusia yang lainnya.
Manusia harus belajar untuk mengenal kata CUKUP.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar